Bintang di dalam islam dan sains

tata surya sebenarnya
Bintang sebenarnya bewarna putih
Bintang diciptakan sebagai bahan pemikiran bagi manusia untuk menyadari kebesaran Allah yang menciptakannya. Adanya bintang dapat diamati oleh umat zaman dahulu sampai sekarang. Jika kita membandingkan dimensi jarak antar bintang dengan dimensi kehidupan di bumi, ukuran di bumi hanyalah sebutir debu di tengah lautan yang luas. Bintang yang terlihat kecil sebenarnya merupakan benda angkasa yang sangat besar dan memiliki sumber energi tersendiri. Ada bintang yang ukurannya jauh lebih besar dari bintang kita ( matahari ) tapi karena jaraknya yang jauh, hanya terlihat seperti titik cahaya

Cahaya

Kecepatan cahaya : 300.000 km/s
Karena saking luasnya luar angkasa, banyak cahaya yang kita lihat merupakan cahaya dari bintang yang musnah karena waktu cahaya mencapai bumi ada yang ribuan bahkan jutaan tahun cahaya. Perjalanan cahaya bintang menembus ruang angkasa diterangkan dalam ayat ini

النَّجْمُ الثَّاقِبُ
(Yaitu) bintang yang cahayanya menembus. (QS. Ath-Thariq (86):3)

Kata ath-tsaqib berasbal dari kata tsaqaba yang artinya menembus atau melubangi,
Surah Ath-thariq sebenarnya dimulai dengan menerangkan tentang bintang yang disebut pulsar. Kata ath-thariq berasal dari kata tharaqa yang artinya mengetuk atau memukul sesuatu sehingga menimbulkan suara. Sebuah pulsar adalah bintang neutron yang berputar dengan cepat sehingga memancarkan radiasi dalam bentuk pulsar dengan perioda tertentu


وَالسَّمَاءِ وَالطَّارِقِ
Demi langit dan demi pulsar
Umumnya diterjemahkan : demi langit dan yang datang pada malam hari

Semua bintang termasuk matahari memiliki garis edarnya tersendiri. Bintang yang berada dalam sebuah galaksi bergerak mengelilingi pusat galaksi


015
"Sungguh, Aku bersumpah dengan bintang-bintang," – (QS.81:15)
فَلا أُقْسِمُ بِالْخُنَّسِ
Falaa uqsimu bil khunnas(i)
016
"yang beredar dan terbenam," – (QS.81:16)
الْجَوَارِ الْكُنَّسِ
Al-jawaaril kunnas(i)

Terbenam dapat diartikan sebagai titak terlihat lagi pada suatu waktu. Kondisi ini dapat terjadi karena posisi pengamat di bumi yang relatif berubah terhadap bintang ataupun juga bintang itu memang musnah
Sebar

About Unknown

    Blogger Comment
    Facebook Comment

2 comments: